VOSMEDIA, JAKARTA : Ketua umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menggelar rapat koordinasi dengan seluruh Ketua DPD Hanura se-Indonesia, bersama dengan seluruh pengurus DPP di kediaman OSO di Jakarta.
Rakor yang kesekian kalinya tersebut, digelar dalam rangka menyamakan strategi dan memantapkan kordinasi seluruh pengurus dan kader Partai Hanura dalam menghadapi Pileg dan Pilpres mendatang.
Ketua DPD Partai Hanura Jawa Timur, H.Kelana Aprilianto yang hadir dalam rakor tersebut mengatakan, dalam menghadapi Pemilu tahun depan, perlu pematangan strategi dan penyamaan persepsi dalam meraih simpati masyarakat.
Ini dilakukan karena di tahun politik ini, sejumlah kasus menerpa partai besutan Wiranto tersebut. Termasuk salah satunya, terkait dualisme kepengurusan di Partai Hanura, yang dimenangkan oleh kubu OSO sebagai pengurus partai secara sah melalui ketetapan Kemenkumham. Maupun pelarangan pengurus partai untuk menjadi caleg DPD.
Namun demikian, meski diterpa sejumlah badai, namun elektabilitas Partai Hanura kembali bangkit. Ini seiring dengan kerja nyata para pengurus baik di tingkat pusat, hingga kader di daerah, sehingga publik Trust masyarakat terhadap Partai Hanura kembali meningkat.
“Ya, rakor persiapan jelang pemilu, serta pemantapan koordinasi di jajaran pengurus pusat dan daerah agar satu visi-misi,” urai Kelana Aprilianto saat dihubungi, Sabtu (8/9/2018).
Kelana menambahkan, rakor juga membahas persiapan terkait penetapan 435 caleg DPR RI Hanura di daftar calon sementara (DCS) KPU
Seperti diketahui, elektabilitas Partai Hanura sempat menurun beberapa waktu lalu, namun saat ini mulai beranjak naik lagi.
Ini berkat kerja keras dan keinginan kuat semua kader agar Hanura bangkit, jaya dan menang dalam konstetasi Pemilu nanti.
Berikut ini elektabilitas parpol peserta Pemilu 2019 berdasarkan survei Cires terbaru, dimana Partai Hanura menempati rangking ke-6.
PDIP: 26,0%
Gerindra: 16,5%
Golkar: 8,8%
PKB: 8,7%
Demokrat: 6,6%
Hanura: 4,7%
Perindo: 3,5%
PAN: 2,4%
PKS: 2,0%
PPP: 2,8%
NasDem: 2,7%
PSI: 0,3%
PKPI: 0,2%
PBB: 0,2%
Berkarya: 0,2%
Belum memilih: 14,4%.
Sumber Times Indoensia