Home / PALEMBANG / HD : Ternyata Tidak Mudah Menjadi Penerbang

HD : Ternyata Tidak Mudah Menjadi Penerbang

Ada pemandangan berbeda saat Gubernur Sumsel Herman Deru (HD), menghadiri pameran Alat Utama Sistem Senjata (Alut Sista) dari Kodam II/Sriwijaya  dalam rangka Bulan Dirgantara di Apron Bandara Lama (Baseops Lanud Sri Mulyono Herlambang) Palembang.

Mantan Bupati OKU Timur dua periode ini sempat menaiki tangga untuk menjajal secara langsung kursi pesawat tempur milik TNI AU jenis Hawk 100 /200 dan Pesawat Tempur F-16 saat. Bahkan Herman Deru menjajal langsung empuknya kursi Kokpit F-16 dan Hawk 100/200.

Dalam sambutannya dihadapan  Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Irawan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara yang turut hadir dalam pameran kali  ini, Herman Deru  mengaku bangga dan takjub dengan peralatan tempur Alut Sista yang dimiliki TNI.

“Saya melihat pameran hari ini tepat tujuh  bulan saya menjadi Gubernur, saya takjub kepada Danlanud,”katanya sambil mengajak yang hadir untuk bertepuk tangan kepada angkatan udara, Kamis (2/5/19).

Menurutya, begitu penting pertahanan negara bagi TNI, khususnya bagi kalangan TNI AU, dimana seorang prajurit penerbang  harus dari kalangan orang terpilih dengan proses seleksi yang ketat. Dia juga mengucapkan Dirgahayu TNI yang ke 73 Tahun 2019.

“Ternyata tidak mudah menjadi penerbang, saya yakini AU itu adalah orang-orang yang terseleksi. Baik diseleksi alam maupun intitusinya,”ucapnya.

Sementara, Komandan Lanud Sri Mulyono Herlambang Kolonel Pnb. Heri Sutrisno mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumsel Herman Deru dapat hadir pada pameran Alut Sista yang digelar dalamrangka meningkatkan sinergritas antara TNI/Polri dan masyarakat.

“Pameran Alut Sista kali  ini lanjut dia  menampikan sejumlah senjata diantara pesawat tempur, tank dan senjata lainnya,” pungkasnya.(*)

About admin

Check Also

Stok Beras Hilang, Massa Aksi Forum LMR RI Serukan Tangkap Mafia Beras di Perum Bulog Sumsel Babel

Vosmedia.co.id, Palembang – Kelompok masyarakat dari Forum Lembaga Missi Reclaseering Republik Indonesia (LMR – RI …