VOSMedia, PALEMBANG – Ada pemandangan yang tidak biasa dalam Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2019 di Tingkat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), selain pengamanan yang dilakukan dari pihak TNI dan POLRI, setiap peserta dipakaikan pita hitam oleh Panitia dari KPU Sumsel.
“Saya bertanya kepada mereka” untuk apa gelang ini ?” Mereka menjawab “ini adalah bentuk solidaritas kita kepada para penyelenggara yang telah gugur dalam tugas”. Saya berdoa dalam hati semoga doa – doa kami sesama Penyelenggara agar mereka sahid dalam tugas dikabulkan oleh Allah SWT…Aamiiin,” unggah Pemilik Akun Facebook, Lies Alfa, Kamis (9/5/19).
Pemilik Akun Lies Alfa yang juga sebagai Komisioner KPU OKUT Divisi Program Data dan Informasi, Sulistiani, SE, membenarkan hal tersebut, saat di hubungi VOSMedia.co.id.
Sulistiani menerangkan hal itu sempat membuatnya bingung, saat disematkan gelang pita hitam tersebut, tapi setelah mendengar penjelasan dari pihak panitia, dirinya secara pribadi selaku penyelenggara Pemilu merasa pemasangan pita hitam ini sangat positif, apalagi wacana dari KPU RI dan sudah terbit surat dari KPU RI sudah disiapkan santunan utk korban meninggal, cacat permanen serta untuk yang sakit.
“Saya sangat mengapresiasi kawan – kawan KPPS,PPS,PPK,KPU sampai sekarang disetiap acara resmi selalu menyempatkan untuk mengirimkan doa kepada para korban,”ucapnya.
Sementara itu, pengamat politik muda, Bambang Yusantra mengatakan penyematan Pita hitam itu, menunjukkan bahwa pesta demokrasi kita menghadirkan duka bagi 500 lebih keluarga yang kehilangan Anggota dan kepala keluarga dan penyematan ini sebagai salah satu bentuk solidaritas dari pihak penyelenggara Pemilu.
“Selayaknya pesta, mestinya ia menghadirkan kebahagiaan dan sukacita dalam konteks ini yang sedang berpesta adalah masyarakat Indonesia. Jadi sudah seharusnya diadakan evaluasi penyelenggaraan pemilu serentak ini. Harus ada upaya-upaya yang bisa mengefisiensi kinerja panita pemilihan di level terbawah,” terangnya.(fly)