VOSMedia, PALEMBANG – Mewakili Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), H. Herman Deru, Sekda Provinsi Sumsel H.Nasrun Umar menerima kunjungan kerja (Kunker) pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI di Ruang Rapat Bina Praja, Senin (29/7).
Kunker pada masa reses persidangan V tahun sidang 2018-2019 tersebut digelar dalam rangka diskusi dan tanya jawab terkait budidaya padi rawa program Serasi, rencana pembangunan pasar ikan modern di Kota Palembang serta antisipasi penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumsel.
Hadir dalam diskusi tersebut di antaranya Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo, MM, MBA anggota Komisi IV di antaranya Drs. I Made Urip, Ir Mindo Sianipar dari PDIP, Ono Surono ST dari PDIP, dr Hj Felicitas Tallulembang dari Partai Gerindra, Agustina Wilujeng Pramestuti, Drs H Guntur Sasono MSi dan beberapa anggota lainnya. Kemudian Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Profil Ir Mulyadi Hendiawan MM, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Dr.Ir Ruandha Agung Sugardinan M.Sc, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumsel Kartika Sandra Desi, dan sejumlah pejabat tinggi pusat lainnya.
Sekda Nasrun Umar saat membuka diskusi mengatakan Pemprov Sumsel sangat berterima kasih atas kunjungan Komisi IV ke Sumsel termasuk dukungan komisi itu terhadap sejunlah program di Sumsel terurama di bidang pertanian, perikanan dan kehutanan.
” Dengan adanya program-program tersebut di Sumsel seperti pertanian ditargetkan dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan petani dan masyarakat. Karena itu kami sangat berharap bapak-ibu tetap mau memperjuangkan anggaran di sektor pertanian kehutanan di Sumsel,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu Nasrun juga itu memaparkan bahwa Sumsel memiliki sekitar 739 ribu hektar lahan, dimana 522 ribu hektare atau sekitar 70 persennya merupakan lahan rawa. Sumsel juga pada tahun 2019 mendapatkan kegiatan, Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) sebanyak 200 hektare yang tersebar di sembilan kabupaten di Sumsel.
“Pogram itu tersebar di sembilan kabupaten yaitu Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten OKI, Kabupaten OI, Kabupaten OKUT, Kabupaten Muratara, PALI, OKU dan Muaraenim,” jelasnya.
Selain lahan untuk sawah rawa, Sumsel lanjut nasrun juga mendapatkan kegiatan lainnya seperti program pembangunan pasar ikan modern dari Dirjen PDSPKP Kementerian Kelautan ran Perikanan. Pasar seluas 9000 meter persegi ini akan dimanfaatkan untuk menampung berbagai jenis ikan untuk diperdagangkan.
“Pasar ini berlokasi di Simpang Patal dan sudah progres sekitar 6-7 persen,” jelasnya.
Mengenai kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Nasrun Umar juga memaparkan bahwa jumlah hotspot terus mengalami penurunan di Sumsel. Pemprov pun telah mengaktifkan 1.500 personel dari TNI, Polri, Pol PP beserta grup pemadam kebakaran dari beberapa perusahaan.
“Kami juga terus mensosialisasikan penanggulangan karhutla dan menyebarkan maklumat Gubernur bersama Kapolda dan Pangdam II Sriwijaya,” jelasnua.
Dengan adanya program-program itu di Sumsel baik di bidang Pertanian, Kehutanan dan Perikanan serta Perum Bulog diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Sumsel serta meningkatkan kesejahteraan petani. Karena itu pula Sekda mewakili Gubernur berharap pimpinan dan anggota Komisi IV tetap memperjuangkan anggaran pembangunan di sektor pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikana serta Perum Bulog di Sumsel.
Di tempat yang sama Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo mengatakan sepanjang lima tahun terakhir Provinsi Sumsel merupakan daerah paling sering yang mereka kunjungi.
” Kami terus memperjuangkan program -program di Sumsel. Prosentasinya mungkin terbesar di Indonesia karena dulu sebelum sebelum kami di komisi ini, anggaran hanya Rp88 miliar sekarang mendekati Rp1,4 triliun. Kami juga menghormati upaya dan kerja keras Sumsel yang berhasil meningkatan gabah lebih dari 200 persen. Belum lagi Perhutanan dan Perikanan,” ujarnya membuka diskusi.
Melalui kunker Ia berharap bisa melihat langsung progres kegiatan di sektor pertanian yang telah mereka usung.
” Kunker kita ini untuk melihat sejauh mana program itu berjalan dan dimana kendalanya. Kalau kendala dan deadlock kita diskusikan dan carikan solusinya. Sehingga di 2020 bisa kita dorong mana saja yang masih kurang dan terhambat,” ujarnya.
Edhy berharap terobosan pengelolaan Sawah Rawa Sumsel mendapat perhatian khusus agar me jadi pionir bagi daerah lain. ” Saya berharap Sumsel terus mengembangkan rawa ini karena sejak saya kecil lahan ini tidak dioptimalkan. Sekarang kalau kita lihat lahan ini mulai ditanami padi termasuk di arah Palembang-Muaraenim.
” Kalau ini kita dorong dengan anggaran yang kita miliki, dana itu akan kembali lagi dalam belasan tahun ke depan,” ucapnya yakin.(*)