World Cleanup Day (WCD) yang jatuh pada tanggal 15 September setiap tahunnya dirayakan sejak dini oleh komunitas-komunitas di Musi Banyuasin, Minggu (18/8/2019) puluhan orang menggelar kegiatan bersih-bersih di Pantai Bongen Sungai Musi, Kelurahan Kayuara, Kecamatan Sekayu.
Mereka berasal dari sejumlah komunitas. Mulai dari Duta Baca Muba, Go Green Musi Banyuasin, Arsi Muba, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta warga sekitar pun juga tampak memungut sampah.
Masing-masing relawan membawa karung dan alat kebersihan lainnya. Satu jam lebih bersih-bersih, setengah kawasan pasir bongen di Kayuara sudah tampak bersih.
Rojaki, M.Pd, Duta Baca Muba mengatakan, “Aksi bersih-bersih ini akan terus berlanjut dan kita berharap akan semakin banyak pihak yang ikut terlibat. Masalah yang sedang kita hadapi saat ini adalah sampah plastik. Bahkan fenomena tersebut sudah menjadi isu global. Saya berharap pasca bersih-bersih ini, akan muncul kesadaran mengelola sampah dengan benar, ” ujarnya.
Sementara Lia Elisa mewakili Komunitas Go Green Muba mengatakan, “Indonesia merupakan penyumbang sampah plastik kedua di dunia ke lautan setelah China. Sebanyak 87 persen dari 3,8 juta ton sampah plastik yang dibuang setiap tahun mengambang di laut. Artinya, setiap penduduk pesisir Indonesia bertanggungjawab atas 17,2 kilogram sampah plastik yang mengapung dan meracuni satwa laut. Momentum ini diharapkan mengubah perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan melakukan pengelolahan sampah yang baik,” tegasnya.
World Cleanup Day menjadi aksi bersih-bersih pertama terbesar di dunia. Begitupun dengan Indonesia, kegiatan ini menjadi gotong royong terbesar untuk pertama kalinya yang melibatkan 13 juta penduduk Indonesia dan Musi Banyuasin ikut andil dalam kegiatan World Cleanup Day 2019.
Sementara itu Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin mengapresiasi atas kepedulian komunitas anak anak muda peduli lingkungan ini.
“Saya sangat mengapresiasi, tanpa dikomandoi tumbuh kesadaran masing masing untuk membersihkan daerah aliran sungai yang mulai dilaksanakan di Keluarahan Kayuara Kecamatan Sekayu, saya juga monitor sebelumnya komunitas ini juga melakukan kegiatan sama membersihkan Sungai yang berlokasi sepanjang Sungai Musi di Kelurahan Balai Agung lokasi Festival Bongen, ini merupakan contoh yang sangat baik, keterlibatan anak anak kita yang patut dicontoh oleh komunitas komunitas lainya”, ujarnya
Melalui kegiatan yang inspiratif tersebut diharapkan akan lahir di Kecamatan – kecamatan di Kabupaten Muba komunitas-komunitas mandiri yang cinta lingkungan dan peduli kebersihan yang menjadi pemicu kegiaran pemuda yang positif.
“Kita Harapkan kebersihan lingkungan kita di kecamatan masing masing di daerah Muba selalu terjaga selain itu saya juga minta Dinas Lingkungan Hidup kedepannya dapat bekerja sama dan mendata keterlibatan anak anak muda Muba yang peduli lingkungan dan kebersihan sehingga diharapkan melalui kegiatan tersebut sebagai wujud cinta lingkungan untuk melestarikan lingkungan di Kabupaten Muba” tambahnya(*)