VOSMedia, PALEMBANG – Berdasarkan informasi yang diperoleh dari BMKG, musim kemarau tahun 2019 menyebabkan kekeringan panjang akibat beberapa faktor yaitu fenomena El Nino, kuatnya Muson Australia dan anomali peningkatan suhu udara akibat perubahan iklim. Dimana sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mengalami kemarau lebih kering dengan periode cukup panjang yaitu sejak Mei – Oktober 2019.
Menanggapi bencana kekeringan tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumsel telah menyalurkan bantuan ratusan liter air bersih kepada para penerima manfaat di beberapa titik di wilayah Sumsel sejak bulan Juni 2019. Dimana para penerima manfaat sebagian besar merupakan masyarakat prasejahtera yang terdampak kekeringan dan akses air bersih yang kurang.
Rabu (22/08), berlokasi di halaman kantor ACT Sumsel, suasana seremonial pelepasan Water Tank pun berlangsung dengan semarak, sebanyak 140.000 liter air bersih akan kembali didistribusikan untuk warga Sumsel hari ini. Truk-truk tangki pun telah terpakir di sepanjang jalan Jendral Sudirman dan siap konvoi untuk diarahkan ke lokasi distribusi. Tim Patwal dari Polresta Kota Palembang pun turut serta menjadi bagian dalam pengawalan aksi konvoi pelepasan truk air bersih hari ini, disertai kehadiran perwakilan dari Koramil Palembang yang turut mendukung kegiatan hari ini.
Di bulan Juni, ACT Sumsel telah mendistribusikan sedikitnya 100.000 liter air bersih di beberapa wilayah Sumsel melalui aksi watertank yaitu di daerah Keramasan, Air Itam, Jalur 17, Gasing, Pulokerto, Jl. Tanjung api-api.
Ardiansyah, selaku Branch Manager ACT Sumsel mengatakan bahwa, Aksi pelepasan Water Tank hari ini merupakan bentuk komitmen ACT dalam mengatasi dampak kekeringan di wilayah Sumsel
“Jadi tujuan dari aksi pelepasan water tank hari ini sebagai bentuk komitmen ACT dalam mengatasi bencana kekeringan khususnya di Sumsel, memang kekeringan ini tidak langsung berdampak pada kematian, namun akibat kekeringan inilah sendi-sendi kehidupan masyarakat pun akan melemah, salah satunya bagi masyarakat yang berprofesi sebagai petani, sawah gagal panen otomatis perekonomian mereka pun terganggu, belum lagi krisis air bersih yang kualitas airnya tak layak untuk di konsumsi warga, mengakibatkan kesehatan masyarakat menurun”, jelas Ardi.
Berdasarkan pantauan BMKG hingga Awal Agustus 2019, beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami kekeringan meteorologi level ekstrim dimana tercatat ada daerah yang sudah lebih dari 60 hari tidak ada hujan. Kondisi ini tentu akan memiliki dampak lanjutan terhadap kekeringan pertanian dan kekurangan air bersih masyarakat. Selain itu, akibat kekeringan ini kebakaran hutan di beberapa titik di wilayah Sumsel pun tak dapat dihindari.
Sejalan dengan itu, Tim Program ACT Sumsel, Reza, menjelaskan bahwa distribusi ini merupakan program lanjutan dari ACT untuk lebih memasifkan lagi bantuan untuk masyarakat yang terdampak kekeringan di sebagian wilayah Sumsel.
“Pelepasan Water Tank hari ini adalah program lanjutan kami yang merupakan komitmen ACT untuk membantu mengatasi bencana kekeringan saat ini, Alhamdulillah sejak bulan Juni kita telah bergerak mendistribusikan air bersih ini kepada para penerima manfaat yang terdampak kekeringan. Selain itu beberapa Wakaf Sumur juga telah kami bangun di beberapa titik di Sumsel khususnya di daerah yang tedampak krisis air bersih, InsyaAllah mulai hari ini akan kembali kami distribusikan sedikitnya 140.000 liter air bersih ke beberapa titik di wilayah Sumsel, kami berharap dari aksi ini tentunya akan mengajak lebih banyak masyarakat untuk saling membantu dan peduli”, jelas Reza.
Bersamaan dengan Aksi ini, ACT Sumsel mengajak semua masyarakat untuk bahu-membahu mengirimkan bantuannya melalui aksi-aksi nyata untuk saudara-saudara kita di : bit.ly/DermawanSumselAtasiKekeringan. Dimana kepedulian kita terhadap mereka merupakan salah satu tugas kita sebagai manusia, untuk saling membantu.(*)