VOSMedia, PALEMBANG – Kabut tebal yang menyelimuti Kota Palembang hari ini diduga dikarenakan angin permukaan yang tercatat di BMKG Stasiun Meteorologi SMB II Palembang umumnya dari selatan-tenggara dengan kecepatan 5-10 Knot (9-19 Km/Jam) mengakibatkan potensi masuknya asap akibat Karhutbunla ke wilayah Kota Palembang.
Hal itu di sampaikan Kepala Stasiun Klimatologi kelas 1 Sumsel , Nuga Putrantijo, saat di hubungi, Kamis (5/9/19).
“Berdasarkan sumber dari LAPAN per tanggal 5 September 2019 tercatat beberapa titik panas diwilayah sebelah Selatan – Tenggara Kota Palembang, dengan tingkat kepercayaan di atas 80%,” ungkapnya.
Titik panas itu yang berkontribusi asap ke wilayah Kota Palembang yakni Banyu Asin I, Pampangan, Tulung Selapan, Pedamaran dan Mesuji.
Jarak Pandang terendah pagi tanggal 5 September 2019 yang tercatat di Bandara SMB II Palembang 300-500 m dengan Kelembapan 96-98% dengan keadaan cuaca Kabut Asap (Smog/Smoke+Fog) berdampak 1 (satu) jadwal penerbangan delay.
Intensitas Kabut Asap (Caumpuran Kabut dan Asap) umumnya terjadi pada dini hari menjelang pagi hari (04.00-07.00 WIB) ini dikarenakan labilitas udara yang stabil pada saat tersebut.
Fenomena Kabut sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang tinggi dengan partikel-partikel basah di udara, hal ini disebabkan kondisi langit pada malam hari tanpa awan mengakibatkan radiasi permukaan bumi lepas keluar atmosfer mengakibatkan suhu di permukaan relatif dingin yakni 22-23°C yang tercatat di Bandara SMB II.
Setelah terbit Matahari keadaan udara akan relatif labil sehingga partikel basah (kabut) maupun kering(asap) akan terangkat naik dan jarak pandang akan menjadi lebih baik, akan tetapi partikel kering (asap) yang pergerakannya karena angin horizontal akan tetap ada di permukaan dan akan mengganggu pernafasan.
Kondisi ini akan terus berpotensi berlangsung dikarenakan berdasarkan model prakiraan cuaca BMKG tidak ada potensi hujan hingga tanggal 11 September 2019 di wilayah Sumatera Selatan.
Konsentrasi PM 10 yang tercatat di Stasiun Klimatologi Palembang 5 Septembar 2019 (00.00-08.00 WIB) tercatat dalam kategori Tidak Sehat dengan nilai 105-196 µgram/m3 melewati Nilai Ambang Batas tidak sehat adalah pada 150 µgram/m3.
“BMKG Sumatera Selatan menghimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam bertransportasi pada (04.00-07.00 WIB) seiring potensi menurunnya jarak pandang dan senantiasa menggunakan masker dan minum banyak air saat beraktifitas di luar rumah untuk menjaga kesehatan,” tutupnya.(fly)