VOSMedia, PALEMBANG – Memulai agendanya Senin (21/10) pagi, Gubernur Sumsel H.Herman Deru melakukan sharing leadership di hadapan 22 peserta Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia (SESPIBI) angkatan XXXV tahun 2019, di Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumsel. Selama kurang lebih dua jam membagikan cerita tersebut HD membocorkan tiga rahasia kepemimpinannya.
Menurut HD suksesnya kepemimpinan seseorang setidaknya harus didukung tiga komponen utama, yakni soal kepiawaian membagi waktu, kemudian pintar memanage ekspresi dan terakhir yang tak kalah penting adalah memilih metode penyampaian yang tepat.
“Menurut persepsi saya ketiga komponen itu adalah rahasia yang harus dipenuhi kalau mau menjadi pemimpin yang sukses,” ujar pria yang pernah menjadi Bupati OKU Timur dua periode tersebut.
Dijelaskan HD, seorang pemimpin dituntut pintar membagi waktu baik itu yang berkaitan dengan keluarga, agama maupun lingkungan sekitarnya. Karena menurutnya masih sedikit sekali pemimpin yang bisa sukses melakukan keduanya secara seimbang.
“Saya juga tidak sempurna tapi terus berupaya menjaga ini tetap seimbang. Saya tidak mau sukses tapi keluarga dan dalam agama saya lalai. Nah untuk hal yang seperti ini kita sendiri yang bisa mengaturnya,” jelas HD.
Demikian halnya soal ekspresi, sebagai orang yang pernah menjadi pemimpin di daerah selama 10 tahun, HD mengatakan tidak harus bawahan yang beradaptasi dengan atasan baru. Tapi sebaliknya atasan juga jangan sungkan beradaptasi dengan bawahan dalam hal-hal tertentu.
“Cara senyum, cara melihat, cara melirik bahkan bersalaman semua itu menentukan suksesnya kepemimpinan.Bagaimana orang mau suka kalau cara bersalaman kita saja sudah membuat orang lain sebal, atau mungkin mungkin senyum kita kurang. Ekspresi ini penting sekali dikelola,” jelasnya.
Selanjutnya kata Herman Deru adalah manajemen penyampaian. Jangan sampai setelah menjadi pemimpin, kata-kata yang disampaikan ngawur atau membuat orang tersinggung sehingga pesan penting yang ingin disamoaikan malah tidak sampai.
“Contoh kecil saja jarak mic dengan bibir itu harus pas karena dapat mempengaruhi artikulasi. Yakinlah sesuatu itu akan benar kalau disampaikan juga dengan benar” imbuhnya.
Setelah tiga komponen di atas cukup, calon pemimpin yang sukses itu menurut HD juga harus fokus dan memiliki obsesi serta tahu kapan harus mengambil start.Karena dengan obsesi seorang pemimpin akan lebih semangat mencapai targetnya.
“Alhamdulillah dengan menerapkan itu semua, saat menjadi Bupati saya berhasil mencatat rekor MURI, saya terpilih menjadi Bupati periode kedua dengan total pemilih 96 persen lebih. Bahkan saat saya menjabat, kemiskinan mampu saya turunkan dari 17 % lebih menjadi satu digit (di bawah 10%) sehingga saya diganjar Tanda Jasa Bintang Mahaputra dari Presiden,” jelasnya.
Selain membahas tentang gaya kepemimpinan, dalam sharing leadership itu HD juga banyak memaparkan soal potensi pariwisata Sumsel dan infrastruktur dan cara membangun perekonomian di era transformasi digital.
Menurutnya Sumsel akan fokus mengelola potensi yang ada tanpa memaksakan diri. Apalagi jika infrastruktur belum menunjang.
“Harus ada sinergitas, jadi saat membuat kebijakan dilihat dulu yang mau datang, jangan sampai kita bangun pariwisata bagus tapi akses kesana tidak ada akan percuma. Dan kita lihat potensinya apa dulu, Sumsel inikan agrowisata.Mau dipaksain jadi Bali jelas tidak bisa, fokus saja agrowisata tadi, Selain akses, sinyal juga harus dipikirkan,” bebernya.
Ditanya soal arah pembangunan ekonomi Sumsel, HD mengungkapkam dengan investasi yang sudah ada dan berjalan di bidang pertambangan, Ia mengajak semua pihak fokus mendorong pertumbuhan pelaku UKM dan UMKM mengenai produksi dan pemasaran. “Kalau ditanya memilih investor besar atau UMKM, menurut saya ini kemitraan yang tak bisa dipisahkan” jelasnya.
Terkait era digital yang tengah berkembang saat ini HD juga tak menampik semua harus mulai menyesuaikan diri agar tidak digilas zaman. Namun demikian di hadaoan 22 calon pemimpin BI Perwakilan itu juga meminta agar dalam era ini peran manusia tidak dihilangkan begitu saja.
“Miris saya. Bagaimana nanti petani karena pekerja-pekerja di pusat perbelanjaan saat ini saja banyak dirumahkan karena temoat bekerja tutup. Orang sudah belanja online semua. Ini juga harus dipikirkan dan dicarikan solusi. Digital yes, tapi peran manusia jangan samoai hilang juga”jelasnya.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Sumsel Yunita Resmi Sari mengatakan, SESPIBI ini diikuti 22 calon pemimpin dari BI, OJK, LPS dan Kemenko perekonomian. Mereka ini sedang dipersiapkan memimpin masa depan melalui SESPIBI dan merupakan angkatan 35 tahun 2019.
“Acara ini berbentuk diskusi. Sebelumnya sudaj kami presentasikan potensi Sumsel seperti Sungai Musi dan Jembatan Ampera juga culture, budaya dan kekayaan Sumsel sebagai daerah pariwisata.Ada juga topik berikutnya terkait infrastruktur. Karena.kami nilai ada kekhasan tersendiri dibandingkan daerah lain di luar pulau Jawa.Kami harap melalui sharing ini kami jado tahu juga visi misi Sumsel juga soal kepemimpinannya,” jelas Yunita.
Hadir dalam kesempatan tersebut yakni Pimpinan BI Perwakilan Sumel, Yunita Resmi Sari, Pejabat Pendampig Studi Strategi Dalam Negeri Ahmad Sobari, Pejabat Pendamping Studi Strategi Dalam Negeri Bank Indonesia Institute Felicia Barus serta puluhan peserta.(yn)