VOSmedia.co.id Voice Of Sriwijaya
Related Articles
PALEMBANG – Pengembangan ekonomi sektor perkebunan kelapa masih sangat terbuka bahkan pasarnya tidak terbatas hingga manca negara.
“Sumatera Selatan terutama Banyuasin sangat sayang jika mengabaikan ini untuk tidak dikembangkan sebagai penompang ekonomi daerah dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat,”kata Mahmud Sekretaris Umum HIPMI Kota Palembang diacara Ngopi Bareng Bung FK, Selasa malam (5/11/2019).
Menurutnya saat ini yang banyak untung justru broker kelapa bukan petani kelapa yang menjual produk mentah.
“Jika dilakukan pendampingan dan diberdayakan pada level turunan buah kelapa ini bisa meningkatkan harga kelapa, “terangnya.
Ia mencontohkan pihaknya saat ini mengembangkan produk turunan kelapa seperti kopra putih, arang, santan dan masih banyak lagi.
Sektor ini pasar ekspor sangat terbuka termasuk pasar dalam negeri terutama asupan gizi pengganti susu dari santan.
“Belum lagi jika dikembangkan wisata kelapa sangat terbuka dan belum ada yang menggarapnya di Banyuasin,”katanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Andi Ria Pengurus HKTI Banyuasin dan pengusaha sektor kelapa.
“Pasar dalam dan luar negeri terutama Asia Selatan, sangat terbuka produk turunan Kelapa, ini seharusnya jadi peluang lapangan pekerjaan dan ekonomi kerakyatan,”ungkapnya.
Dia menambahkan sektor BUMD bisa berperan untuk mengembahkan sektor ini untuk bisa berkolaborasi membuka pengembangan bisnis sektor kelapa.
“Saya sendiri kopra putih permintaan ekspor 5 kontainer perbulan namun baru terealisasi 1 kontainer. Sedang arang sudah 200 ton suplay,”ungkap Perempuan berdarah bugis.
Dia menambahkan pembekalan dan pemberdayaan petani kelapa juga perlu dilakukan terutana terkait produk kelapa seperti apa yang harus di jual utuh mentah dan yang harus dibuat produk .
“Tidak semua buah kelapa bernilai tinggi, dan diperlukan pemilahan berdasarkan ukuran sehingga petani lebih menerima manfaat, “katanya.(*)
