VOSMedia, PALEMBANG – Beberapa waktu ini kondisi kabut asap yang menerjang kota Palembang nampak semakin pekat, bahkan titik panas dari pantauan LAPAN dari kemarin hingga pukul 00.15 WIB dini hari tadi, terdapat 1297 titik panas yang terpantau. Kondisi ini turut menjadi perhatian Wakil Ketua Komisi VII Bidang Lingkungan Hidup DPR RI, Alex Noerdin angkat bicara.
Bahkan Mantan Gubernur Sumsel ini menilai kebakaran lahan di Sumsel masih perlu penanganan yang ekstra lebih melalui pengawasan terhadap wilayah yang rawan terbakar. Dia menyebut, Sumsel merupakan salah satu provinsi yang banyak memiliki wilayah lahan gambut luas.
“Tidak boleh ada jeda dan hentinya melakukan pengawasan dan pembinaan. Harus dilakukan secara terus-menerus. Itu kuncinya, karena belum terjadi kebakaran lahan bukan berarti pengawasan terhadap karhutla berhenti,” ungkap dia, Jumat (25/10/19).
Menurutnya, untuk menangani Karhutla pemerintah harusnya tidak malu untuk meminta bantuan kepada pihak yang ingin membantu memadamkan api seperti pada 2015 lalu.
“Jangan malu untuk meminta bantuan. Karena dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) saja tidak mungkin bisa mengatasi karhutla. Apalagi APBD kita (Sumsel) terbatas, 2015 lalu ada 5 negara membantu memadamkan api,” ujar Alex Noerdin.
Ia mengungkapkan, jika berkaca pada tiga tahun terakhir di mana penanganan kebakaran hutan dan lahan itu dilakukan terencana melalui mekanisme pengawasan dan kontrol yang ketat. Namun, kata dia, harus terkontrol dan terus menerus diawasi.
“Kadang kita memberikan alat seperti selang sudah tidak ada lagi, mesin sudah copot, dan lainnya. Kuncinya itu (penanganan karhutla) pengawasan dan pembinaan terus menerus selama satu tahun penuh,” tutur dia.(yn)