VOSMedia, PALEMBABG – Generasi Milenial yang akan berlaga dalam pesta demokrasi Pileg 2019 diharapkan memiliki karakter untuk terjun kedalam dunia politik.
Hal ini diungkapkan oleh Peneliti Senior
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro, Senin (17/9/2018)
Dijelaskan Siti, mengatakan generasi milenial yang terjun ke dunia poltik jangan sekali-sekali jadi yang tidak berkarakter, ujung-ujungnya jadi politikus busuk.
“Tahapan demi tahapan untuk menjadi manusia politik harus berkarakter, Siti menyarankan kepada anak muda untuk memiliki bekal,”katanya diacara KAHMI Sumsel.
Salah satunya ialah dengan banyak membaca tentang perjuangan pendiri bangsa sampai memerdekakan negara dan suasana kebatinan sampai konstitusi tertulis. Pasalnya, kata dia, pemimpin harus dekat dengan filosofi.
“Harus diketahui dengan sangat baik. Kalau menjadi pemimpin, nawaitunya bukan berkuasa. Karena negara akan bangkrut kalau politisi hanya struggle of power saja,” kata dia.
Menurut pengamat LIPI ini, jika cuma berkuasa, siapapun bisa. Apalagi menggunakan uang, dana, ujung-ujungnya penjara.
“Sangat tidak enak kalau tujuh turunan menanggung beban karena OTT (operasi tangkap tangan),”ujarnya.
Anak muda, ujar Siti, harus bertekad memutus mata rantai perjalanan korupsi.
Jika tidak bertekad seperti itu, generasi milenial tidak memberikan makna apapun pada negara dan bangsa, melainkan justru menjadi beban.
Karena itu Siti berharap jumlah generasi muda dapat menjadi bonus demografi bagi Indonesia.
Siti meyakini keberadaan generasi muda akan amat dibutuhkan sebagai pemimpin di semua sektor.
“Karena saya percaya bahwa tidak ada organisasi termasuk parpol yang akan berenergi kuat dan menjadi pembaharu tanpa melibatkan anak muda. Orang muda adalah simpul,”pungkasnya.(Fuad)