VOSMedia, PALEMBANG – Index Politica melakukan survey persepsi masyarakat menjelang Pileg tahun depan. Survey dilakukan dari tanggal 2 – 16 September 2018 di 32 provinsi dengan jumlah sample sebanyak 1600 orang.
Metode yang dilakukan adalah Multistage Random Sampling dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden. Margin Of Error 2.5% dan tingkat kepercayaan adalah 95%.
“Partai Gerindra menyodok di peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 12.83% berada di bawah PDIP yang diperingkat tertinggi dengan 16.83%,”terang Denny Charter, Jumat (21/9/2018).
Sementara, partai Golkar memperoleh angka 11.75%. Masih ada 21.67% responden yang menyatakan belum menentukan pilihan.
“Jika di asumsikan responden yang belum menentukan pilihan di distribukan secara proporsional kepada perolehan parpol tadi maka urutan tiga besar di pegang oleh PDIP dengan 21.84%, Gerindra dengan 16.655, dan Partai Golkar dengan 15.52%,”terang dia.
Dipapan tengah PKB dan Demokrat akan sengit memperebutkan peringkat papan tengah pertama.
“Sedangkan PAN, PKS, Nasdem dan PPP sengit di papan tengah kedua,”kata Denny.
Untuk zona degradasi dihuni oleh Partai Berkarya dengan 0.43%, PKPI dengan 0.45%, PBB dengan 0.75%, PSI dengan 1.73%, Hanura dengan 2.05% dan Perindo dengan 2.73%.
“Belum ada kejutan berarti dari partai partai pendatang baru, karena memang secara ideologi kepartaian yang masih sangat lemah,”ujar pria asal Palembang ini.
Satu satunya cara yang dapat dilakukan oleh parpol pendatang baru untuk meraup suara adalah memanfaatkan arah angin politik berhembus.
Merengkuh pemilih millennial yang rata rata tidak memiliki ideologi partai tertentu, dipengaruhi oleh emosional.
“Ini merupakan swing voter dan peluang terbesar bagi partai pendatang baru untuk meraup suara mengingat jumlah pemilih millennial yang cukup besar dalam DPT Pileg 2019 mencapai angka 35%,”pungkas Dia.(Ril/Ed)